Sabtu, 13 Mei 2017

[kepemimpinan para nabi episode 5]

Leaders and Leadeship
[kepemimpinan para nabi episode 5]
Daud dan Sulaiman
[kisah satu: Bayi yang ingin dibelah]


Gambar: Wikipedia
               
Situasi sangat tegang dikerajaan saat itu. Tegang sekaligus bingung. Dihadapan Daud terdapat dua wanita yang saling mengaku ibu dari seorang bayi dan meminta keadilan kepadanya untuk menyelesaikan permasalahan ini. wanita yang satu berumur lebih tua dari pada wanita yang mengaku ibu yang lain. Keduanya tiba-tiba datang kehadapan Daud AS dan membuat heboh penduduk. Kejadian aneh ini sangat jarang terjadi ditempat manapun.

Bagaimana bisa tidak ada saksi satupun yang mengetahui tentang bayi ini. Pikirnya

Diminta keadilan, sebuah keputusan akhirnya keluar dari raja yang terkenal hebat mengalahkan Jhalut ini

“Ibu dari anak ini adalah si wanita yang lebih tua” katanya

Sebuah keputusan yang keluar dari logika Daud AS, “mana mungkin orang yang tua berani berbohong sampai mengaku anak orang lain”. Kecenderungan untuk menentukan seseorang yang berbohong pasti tertuju kepada yang muda, karena ada rasa “kasihan” untuk menunjuk yang lebih tua

Si wanita tua senang dengan keputusan Daud tapi tidak dengan Si wanita muda. Si wanita muda mengajukan penkajian ulang terhadap keputusan tersebut karena tidak berdasar.

Mendengar perkataan si wanita muda, Daud meragukan keputusannya karena memang keputusan tersebut diambil dengan penilaian yang sangat subjektif.

“memenangkan perang lebih mudah daripada menyelesaikan persoalan seperti ini” pikir lebih lanjut raja sekaligus nabi yang berlatar belakang komandan perang ini.

Dipanggil-lah Sulaiman, anaknya yang terkenal cerdas dan sudah mempelajari banyak ilmu sejak kecil

Dimintalah pemikiran Sulaiman untuk membantu ayahnya menyelesaikan permasalahan ini

Setelah mendengar semua detail permasalahan, berkatalah Sulaiman “Agar keduanya dapat 

merasakan hasil yang adil, maka belah saja bayi ini dari ujung kepala sampai bawah!”
Setelah mendengar perkataan itu, secara cepat, Si Wanita muda meminta agar tidak dilaksanakannya keputusan tersebut dan lebih baik menyerahkannya kepada Si wanita tua.

Mendengar ucapan Si Wanita muda, Sulaiman tersenyum

“ Ibu ini (Si wanita muda) lah ibu dari anak itu!”

“Sesungguhnya seorang ibu tidak akan rela anaknya untuk disakiti sedikitpun”

Kisah ini menyiratkan ilmu dalam kepemimpinan bahwa konsensus atau diskusi dengan orang lain yang juga berilmu dapat membantu memberi keputusan yang adil seperti yang dilakukan Daud dan Sulaiman. Keputusan juga harus didasarkan pada logika yang kuat dan fakta sehingga keputusan dapat diterima dengan baik.

Materi oleh Bachtiar Firdaus

Ditulis oleh Rizal Al Fahmi

0 komentar:

Posting Komentar