Leaders and Leadeship
[kepemimpinan para
nabi episode 5]
Daud dan Sulaiman
[kisah satu: Bayi yang ingin
dibelah]
Gambar: Wikipedia
Situasi
sangat tegang dikerajaan saat itu. Tegang sekaligus bingung. Dihadapan Daud
terdapat dua wanita yang saling mengaku ibu dari seorang bayi dan meminta
keadilan kepadanya untuk menyelesaikan permasalahan ini. wanita yang satu
berumur lebih tua dari pada wanita yang mengaku ibu yang lain. Keduanya
tiba-tiba datang kehadapan Daud AS dan membuat heboh penduduk. Kejadian aneh
ini sangat jarang terjadi ditempat manapun.
Bagaimana bisa tidak ada saksi
satupun yang mengetahui tentang bayi ini. Pikirnya
Diminta keadilan, sebuah
keputusan akhirnya keluar dari raja yang terkenal hebat mengalahkan Jhalut ini
“Ibu dari anak ini adalah si
wanita yang lebih tua” katanya
Sebuah keputusan yang keluar dari
logika Daud AS, “mana mungkin orang yang tua berani berbohong sampai mengaku
anak orang lain”. Kecenderungan untuk menentukan seseorang yang berbohong pasti
tertuju kepada yang muda, karena ada rasa “kasihan” untuk menunjuk yang lebih
tua
Si wanita tua senang dengan
keputusan Daud tapi tidak dengan Si wanita muda. Si wanita muda mengajukan
penkajian ulang terhadap keputusan tersebut karena tidak berdasar.
Mendengar perkataan si wanita
muda, Daud meragukan keputusannya karena memang keputusan tersebut diambil
dengan penilaian yang sangat subjektif.
“memenangkan perang lebih mudah
daripada menyelesaikan persoalan seperti ini” pikir lebih lanjut raja sekaligus
nabi yang berlatar belakang komandan perang ini.
Dipanggil-lah Sulaiman, anaknya
yang terkenal cerdas dan sudah mempelajari banyak ilmu sejak kecil
Dimintalah pemikiran Sulaiman
untuk membantu ayahnya menyelesaikan permasalahan ini
Setelah mendengar semua detail
permasalahan, berkatalah Sulaiman “Agar keduanya dapat
merasakan hasil yang
adil, maka belah saja bayi ini dari ujung kepala sampai bawah!”
Setelah mendengar perkataan itu, secara
cepat, Si Wanita muda meminta agar tidak dilaksanakannya keputusan tersebut dan
lebih baik menyerahkannya kepada Si wanita tua.
Mendengar ucapan Si Wanita muda,
Sulaiman tersenyum
“ Ibu ini (Si wanita muda) lah ibu
dari anak itu!”
“Sesungguhnya seorang ibu tidak
akan rela anaknya untuk disakiti sedikitpun”
Kisah ini menyiratkan ilmu dalam
kepemimpinan bahwa konsensus atau diskusi dengan orang lain yang juga berilmu
dapat membantu memberi keputusan yang adil seperti yang dilakukan Daud dan Sulaiman.
Keputusan juga harus didasarkan pada logika yang kuat dan fakta sehingga
keputusan dapat diterima dengan baik.
Materi oleh Bachtiar
Firdaus
Ditulis oleh Rizal Al
Fahmi
0 komentar:
Posting Komentar